Saturday, January 4, 2014

The Story Continue; My Brand New Warung

Singkat cerita, sudah setahun saya menyewa ruko kecil itu. Akhirnya masa sewapun berakhir di bulan Agustus 2013.  Karena satu dan lain hal (terutama Banjir) Saya tidak memperpanjang masa sewa.

Tanggal 11 Agustus 2013   Dengan bermodalkan mini colt pinjaman dari tetangga, sayapun mengosongkan warung kecil itu dan membawa serta semua properti yang saya miliki.  Singkatnya, Saya pindahan....! balik pulang ke rumah... :-(

Selamat tinggal my tiny mini little purple warung.... :-(

in memorial... :-(
Selama 2 bulan saya hanya jualan by order, tidak lagi ada stand :-(.  Tapi Alhamdulillah, masih ada aja orderan tiap weekend :-)

Dalam "masa tenang" itu saya banyak membaca buku yang sangat menginspirasi saya.  Antara lain The Power Of Kepepet - Jaya YEA, Semua Bisa Jadi Pengusaha - Ustadz Yusuf Mansur, Moslem Millionaire - Ippho Santosa, dll.

Belajar dari buku-buku tersebut sayapun menyusun rencana dan strategi marketing yang baru.  *cieeee...gayanya udah kaya marketing ulung aja hehehe...* Dan tidak lupa berdoa kepada Allah.

Akhirnya muncul ide untuk membuka warung di depan rumah saja, alias di teras rumah.  Tidak perlu biaya sewa dan lebih efisien karena dekat dengan dapur kesayangan saya.
Sayapun mengutarakan maksud saya ini kepaa kedua orang tua saya.  Merekapun setuju.  Tetapi mereka sedikit pesimis karena letak rumah saya yang ada di dalam gang dan kurang strategis, mereka sanksi akan ada pembeli yang datang.

Namun saya tetap optimis dan berfikiran positif.  Justru rumah dalam gang ini yang jadi tantangan buat saya.  Sebab saya pernah melihat kenyataan yang ada saat saya masih bekerja dulu, ada satu rumah dalam gang yang lebih kecil dari gang rumah saya, dia menjual makanan rumahan dan setiap jam makan siang selalu ramai oleh pembeli yang kebanyakan orang-orang kantoran termasuk saya.  Padahal di sekitar situ masih banyak warung makan lain. Kalau dia aja bisa, kenapa saya nggak...itulah pikiran saya.

Karena rumah saya di dalam gang, maka supaya orang-orang tahu kalau saya jualan, ya saya harus umumkan..! Sayapun membuat brosur yang saya design sendiri.  Selain gambar menu makanan yang saya jual, sayapun menambahkan foto-foto saya bersama Chef Arnold & Pak Bondan sebagai daya tarik :-D.

Rupanya waktu setahun itu merupakan waktu belajar dan waktu untuk survey konsumen buat saya.  Sehingga saya sedikit banyak sudah tau karakter konsumen saya yang kebanyakan ABG dan saya juga bisa tau makanan mana saja yng menjadi kegemaran mereka dari sekian banyak menu yang saya tawarkan dulu itu.

Akhirnya untuk warung baru saya ini, saya putuskan untuk menghapus beberapa menu yang kurang digemari dan memilih menu yang paling digemari.  Kebanyakan adalah Pancake Ice Cream & Pasta.  Selain itu saya juga menambahkan beberapa jenis minuman dan makanan yang semuanya merupakan ATM (Amati, Tiru, Modifkasi) dari restoran cepat saji yang banyak digemari ABG. Saya juga menambahkan masakan rumahan untuk di jual.

Chef Arnold & Pak Bondan
turut "menjual" :-D
Jadilah brosur yang saya inginkan.  Saya cetak 1 rim di percetakan langganan saya.  Selain itu, saya juga mencetak banner untuk di pasang di depan rumah dan di mulut gang.

Oh ya, selain Chef Arnold & Pak Bondan yang jadi daya tarik, saya juga "memanfaatkan" jabatan Ayah saya sebagai ketua RT, maksudnya sih supaya orang yang mencari lokasi warung saya itu lebih mudah.  Tinggal tanya "...di mana rumah pak RT..?"  hehehe...

Selain itu, saya juga tidak mau kalah dengan tempat-tempat nongkrong ABG sekarang yang pastinya selalu Free Wi-Fi, biar mereka bebas internetan dengan gadget masing-masing.  Kebetulan di rumah ada Wi-Fi, jadi saya cantumkan juga sebagai daya tarik.... :-P

3 hari sebelum grand opening... (cieeeeee....kaya buka restoran beneran ya, pake grand opening hahahaaaa....)  saya sebar brosur ke seluruh rumah di kompleks saya, juga rumah-rumah di luar kompleks saya dengan radius kurang lebih 200 meter.  Saat itu pikiran saya.."masa iya, dari 500 brosur yang tersebar 50% nya aja nggak nyantol...?"  yah...itulah pikiran positif saya, yang selalu bertolak belakang dengan saudara-saudara saya yang mengatakan..."siapa yang mau beli..? rumah di gang begini..."

The NEW Rahma Ovekitch :-)
Sehari sebelum grand opening, saya pasang banner di depan rumah dan minta tolong ayah untuk pasang di mulut gang sebagai petunjuk.  Teras rumahpun saya sulap menjadi "restaurant kecil" dengan kursi-kursi plastik ala warung bakso dan meja kayu panjang buatan ayah dengan warna ungu kesayangan lengkap dengan daftar menu, tempat tissue dan botol saus di atasnya.  Tak lupa, foto saya dengan Chef Arnold & Pak Bondan, rapi tertata dalam bingkai yang menggantung di di dinding.

Tanggal 4 November 2013, grand opening, pukul 10.00 WIB, jantung berdegup keras...dag dig dug der....! Pikiran tetap positif, bukan "siapa yang mau beli?" atau "bagaimana kalau nggak ada yang beli?"  tapi : " Pasti banyak yang beli"dan "kalau yang beli banyak gimana ya...? bakal kewalahan saya" heheheeee...#alwaysthinkpositive

Hari pertama...datanglah pembeli pertama... kedua... ketiga... keempat... dan terus... terus... dan terus...!!! Alhamdulillah.... Hari pertama yang cukup mengesankan, kaki saya cukup pegal karena berdiri terus.  Ternyata brosur yang saya sebar pada "nyantol" bukan hanya warga kompleks saya yang berdatangan, tetapi ada juga beberapa warga luar kompleks.  Alhamdulillah.....Hari kedua, lebih ramai lagi :-)

Sayangnya menu masakan rumahan kurang banyak peminatnya, sehingga hanya seminggu saja bertahan. Sedangkan menu andalan saya tetap digemari sampai hari ini dan mudah-mudahan sampai seterusnya.
Selain menu harian yang saya jual, saya tetap menerima orderan snack boks, roti & kue ulang tahun dan sebagainya.

Hari ini, tepat 2 bulan sejak grand opening "restaurant" saya itu.  Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan kedua orang tua saya, berkah terus mengalir.

Terima kasih Yaa Allah...










1 comment:

Thanks for visit